Genre : Horror
Malam berganti pagi, seperti biasa ibu mengajakku untuk bersih
bersih rumah. Setelah itu aku pun segera mandi dan sarapan. Aku pun masuk
sekolah jam setengah 7 pagi. Sesampainya aku disana, aku melihat ada seorang
anak kelas 1 yang sepertinya belum pernah aku jumpai, entah mengapa kepalanya
selalu menunduk.
“de? Ade namanya
siapa?” kataku.
“nama saya nia…” kata anak itu.
“looh? Kamu murid baru ya? Habis, aku sudah tahu semua nama anak kelas 1 selain kamu…” kataku lagi. Tetapi, pas aku tanya begitu, dia langsung berlari ke arah ruang kelas yang telah dikosongkan kemarin, aku pun tidak segan segan untuk mengejarnya, tapi saat aku lihat ke dalam kelas kosong tersebut, anak kelas 1 itu sudah tidak ada. Aku pun segera berlari ke kelas karena takut, aku takut anak itu bukan manusia melainkan setan atau jin yang menggangguku.
“nama saya nia…” kata anak itu.
“looh? Kamu murid baru ya? Habis, aku sudah tahu semua nama anak kelas 1 selain kamu…” kataku lagi. Tetapi, pas aku tanya begitu, dia langsung berlari ke arah ruang kelas yang telah dikosongkan kemarin, aku pun tidak segan segan untuk mengejarnya, tapi saat aku lihat ke dalam kelas kosong tersebut, anak kelas 1 itu sudah tidak ada. Aku pun segera berlari ke kelas karena takut, aku takut anak itu bukan manusia melainkan setan atau jin yang menggangguku.
Aku pun berlari
lebih cepat agar tidak ketinggalan baris berbaris. Setelah aku baris berbaris,
aku pun masuk ke kelas.
“eh.. Aurell, kok wajahmu tiba tiba pucat?” kata olivia.
“gak kok” kataku singkat. Padahal aku ingin sekali menceritakan apa yang terjadi tadi.
“eh.. Aurell, kok wajahmu tiba tiba pucat?” kata olivia.
“gak kok” kataku singkat. Padahal aku ingin sekali menceritakan apa yang terjadi tadi.
Pagi pun menjelang siang, istirahat pun dimulai, aku penasaran
dengan kelas kosong itu, jadi aku pun tergoda untuk masuk ke dalam kelas kosong
itu lagi, aku juga mengajak temanku olivia untuk menemaniku di kelas kosong
itu, tiba tiba wussss ada bayangan hitam masuk ke dalam mulutku, aku pun tidak
dapat mengingat apa apa, aku berteriak, “aku nia, aku sudah mati
ahahahahaha!!!” kataku mengelegar. Temanku olivia pun memanggil teman teman
yang lainnya, antara lain tanaya, syahra, rifan, salman, riza, kamila, kalisa,
sekar, dzaki dan zahra.
Riza dan syahra mengikat tanganku dengan tali rafia, olivia
membaca ayat ayat kursi, salman dan kalisa membaca surat surat pendek, rifan
melakukan pengusiran, rifan memang ahlinya dalam mengurus hal seperti ini. Yang
lainnya menahan tangan, kaki dan memborgol tali rafia tersebut
“aku merasa ada di dunia yang berbeda, semuanya berwarna putih…
Tak ada jalan keluar…” kataku lagi, setelah berjam jam berlari, aku pun
mmenemukan jalan pintasnya, wuuuusss… Bayangan hitam itu pun keluar dari
mulutku, rifan pun menangkapnya dan membakarnya.
Hari pun berlalu… Aku pun segera pulang ke rumah, tapi hal ini
belum diselesaikan… Ternyata aku baru tahu bahwa nia itu sahabatku di dunia
lain…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar