
Dipenghujung malam itu aku duduk sendirian di teras
rumah ku sambil memandang indahnya rembulan malam yang memancarkan sinarnya.Ku
memandang bintang di langit sambil membayangkan bisakah aku memetik nya?.Tak
lama kemudian langit pun mulai mendung dan akhirnya hujan pun turun dengan
deras nya.Hal itu membuatku harus terpaksa mengakhiri pandangan ku ke langit.
Bintang dan bulan pun kini mulai tertutup oleh awan hitam. Kemudian aku segera
masuk ke kamar karna di luar sedang hujan deras.Sebelumnya,perkenalkan namaku
Cindy.Aku adalah seorang murid kelas 2 di sebuah SMA negeri di Jakarta.
Tuhan tak pernah berjanji bahwa langit akan
biru,Tuhan juga tak pernah berjanji bahwa bulan akan selalu bulat,Tapi Tuhan
berjanji bahwa disaat kita mendapatkan cobaan dan berusaha menjalani nya dengan
sabar pasti Tuhan akan memberikan kita sebuah kebahagiaan.Seperti hal nya
pelangi, ia akan datang setelah hujan turun.Mengapa demikian?karena kita tak
akan bisa merasakan kebahagiaan sebelum kita mendapatkan cobaan.
Aku tau bahwa
semua yang ada di dunia ini milik Tuhan,termasuk juga orang yang aku
suka.Ya,orang yang aku suka itu bernama Nicholas.Ia adalah kakak kelas di
sekolah ku.Entah mengapa aku bisa suka padanya.Namun yang aku
tau dia memang tampan dan baik banget.Aku setiap hari di sekolah selalu pergi
bersama ke kantin berdua.Namun hari ini tak seperti biasanya,ia kini tak
kelihatan batang hidung nya.Kemana pergi nya ia?.Aku pun bertanya kepada salah
satu teman sekelasnya Nicholas.
“Eh liat si Nicholas gak?”.Tanyaku.
“Gak tau,dia hari ini gak masuk sekolah”.Ucap salah
satu teman nya Nicholas.
“Kenapa dia tak masuk sekolah?”.Tanyaku kembali.
“Aku juga tak tau”.
“Oh yaudah makasih”.
Kemudian aku langsung bergegas ke kantin sendirian
untuk membeli makanan.Disaat aku sedang berjalan menuju kantin,aku bertemu
dengan seorang cowok berpenampilan sangat culun.Cowok itu menarik tangan ku dan
dengan sekejap aku melepaskan genggaman cowok itu.Lalu cowok itu mengajak ku
berkenalan.Cowok itu berperilaku sangat aneh seperti menggigit kuku &
menggaruk-garuk rambut.Sungguh cowok itu sangat aneh dan culun.
“Hai kenalkan namaku Joko.Aku murid baru
disini”.Ucap cowok itu sambil menjulurkan tangan nya.
“Ya hai juga namaku Cindy”.Jawabku singkat.
Dalam hatiku berkata “Pantesan aja orang nya culun
banget,namanya aja kampungan”.
“Cindy,kamu mau makan bareng aku gak?”.Ajak cowok
itu kepada ku.
“Gak mau ah aku udah kenyang.Lain kali aja ya”.
“Oh yaudah deh tapi lain kali harus mau ya”.
Aku pun tak menjawab ucapan cowok aneh itu.Aku langsung
bergegas lari masuk ke dalam kelas.Ketika aku sedang berada di kelas,tiba-tiba
cowok aneh itu kembali menghampiri ku.Kali ini dia membawa sepucuk kertas merah
dan setangkai bunga mawar yang menempel di boneka beruang berukuran
sedang.Entah apa maksud cowok aneh itu menghampiri ku kembali.Dari depan pintu
ia berteriak memanggil namaku.Namun aku tak menanggapinya sama sekali.Tak lama
kemudian akhirnya cowok aneh itu masuk ke dalam kelas ku dan menghampiri ku
yang sedang duduk di bangku sambil main hp.
“Hai Cindy,ini aku bawain boneka dan setangkai bunga
mawar untuk mu”. Ucap cowok aneh itu kepada ku.
“Ngapain lagi sih nemuin aku?”.Jawabku dengan nada
sedikit agak keras.
“Maaf kalau kamu gak suka dengan kedatangan aku.Aku
kesini cuma mau memberikan ini”.Kata cowok itu sambil menunjukan barang-barang
yang ia bawa berupa boneka,setangkai bunga mawar,dan sepucuk surat merah.
“Baiklah aku terima barang pemberian kamu
ini”.Ujarku.
“Makasih ya kamu udah mau nerima barang pemberian
aku.Oh ya,jangan lupa juga baca sepucuk surat merah dari ku ini ya”.
“Iya nanti sepulang sekolah aku akan baca surat
nya”.
“Yaudah aku balik dulu ke kelas ya,bye Cindy”.
Setelah Joko pergi meninggalkan ku,jauh di lubuk
hatiku penasaran ingin membaca sepucuk surat merah itu.Tapi aku takut
teman-temanku ikutan membacanya.Sebaiknya aku membaca surat ini di rumah
saja,ucapku dalam hati.
Sepulang sekolah,biasanya aku selalu pulang bersama
dengan Nicholas. Namun karna hari ini ia tidak masuk sekolah,akhirnya aku pun
pulang sendirian.Aku berjalan menelusuri jalan yang sepi dan jarang ada orang
yang melewati jalan ini.Ya,rumahku memang berada di kawasan komplek
perumahan.Sesampainya di rumah,Aku melihat ada seseorang sedang berdiri di
depan rumahku.Entah siapa orang yang sedang berdiri itu. Pakaian nya
lusuh,dekil,dan compang-camping.Kalau dilihat dari cara berpakaian nya ia
terlihat seperti seorang pengemis.Aku pun bergegas menghampirinya.